TRIBRATA KAMI POLISI INDONESIA : 1. BERBAKTI KEPADA NUSA DAN BANGSA DENGAN PENUH KETAQWAAN TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA; 2. MENJUNJUNG TINGGI KEBENARAN KEADILAN DAN KEMANUSIAAN DALAM MENEGAKKAN HUKUM NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR 1945; 3. SENANTIASA MELINDUNGI MENGAYOMI DAN MELAYANI MASYARAKAT DENGAN KEIKHLASAN UNTUK MEWUJUDKAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN
Home » » 6.526 PELAJAR DIAWASI 802 GURU

6.526 PELAJAR DIAWASI 802 GURU

Written By Unknown on Senin, 13 April 2015 | 23.18

Kendati ujian nasional (UN) yang dilaksanakan pemerintah tahun ini tidak lagi menjadi penentu utama kelulusan siswa-siswi.

Namun Dinas Pendidikan Payakumbuh dan Dinas Pendidikan Kabupaten Limapuluh Kota beserta Kantor Kementerian Agama kedua daerah, tetap melakukan pengawasan ekstra terhadap para pelajar SMA/SMK/MA yang mengikuti UN mulai Senin (13/4) ini hingga Rabu (15/4) lusa.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Payakumbuh Hasan Basri dan Kepala Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Radimas, pelajar SMA/SMK/MA yang akan mengikuti UN pada tahun ini berjumlah 6.526 orang (bukan 4.215 sebagaimana tertulis dalam pemberitaaan sebelumnya). 

Dengan rincian, 3.560 orang merupakan pelajar Payakumbuh dan 2.966 orang pelajar di Limapuluh Kota. Di Payakumbuh, dari 3.560 pelajar yang akan ikut UN, sebanyak 1.437 orang merupakan siswa-siswi SMA, 1.717 orang pelajar SMK, dan 406 pelajar MA. 

”Mereka akan ujian di 18 sekolah,” kata Hasan di dampingi Kabid SMP/SMA AH Agustion. Sedangkan di Limapuluh Kota dari 2.966 pelajar yang akan ikut ujian, sebanyak 2.059 orang adalah pelajar SMA, 700 orang pelajar SMK, dan 207 pelajar MA.

”Mereka berasal dari 19 sekolah,” kata Radimas di dampingi Kabid Pendidikan Menengah Nasrul Arpi. Menyinggung soal pengawasan UN tahun ini, Hasan Basri dan Radimas menyebut, Disdik Payakumbuh dan Disdik Limapuluh Kota akan mengerahkan 802 tenaga pengawas.

Dengan rincian, Payakumbuh memakai 436 pengawas dan Limapuluh Kota 366 pengawas. Para pengawas merupakan guru yang diacak penempatannya.

Baik Hasan Basri maupun Radimas, sama-sama berharap para pelajar dan pihak sekolah di Luak Limopuluah mengutamakan kejujuran, walau UN tak lagi menjadi penentu kelulusan. Semua pihak juga diminta mengontrol dan memotivasi pelajar.

Dikatakan Radimas dan Hasan, jauh hari sebelum UN, seluruh sekolah dan jajaran Disdik sudah mengajak siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi UN ini.

Mudah-mudahan hasilnya lebih baik dari pelaksanaan UN tahun sebelumnya, sehingga siswa yang lulus mampu bersaing memasuki perguruan tinggi nasional di Indonesia.

Masih terkait dengan pelaksanaan UN, Kapolres Payakumbuh AKBP Yuliani dan Kapolres Limapuluh Kota Tri Wahyudi menyebutkan bahwa kepolisian resort kedua daerah akan melakukan pengamanan secara tertutup dan terbuka terkait soal-soal UN yang disimpan di gudang Disdik maupun yang sudah didistribusikan ke polsek-polsek.

”Kami di Polres Payakumbuh mengerahkan 72 personel di luar personel Polsek-Polsek. Mereka dikoordinir Kabag Ops Kompol Yoserizal yang akan mengamankan soal dan memastikan proses UN berjalan lancar,” kata AKBP Yuliani.
Sedangkan Polres Limapuluh Kota mengerahka 25 personel, termasuk anggota Polsek.
 
Sumber: Koran Padek
Bagikan Artikel ini :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2015. POLRES PAYAKUMBUH - All Rights Reserved
Template Created by Polres Payakumbuh Published by Admin
Proudly powered by Blogger