Kendati ujian nasional (UN) yang dilaksanakan pemerintah tahun ini tidak lagi menjadi penentu utama kelulusan siswa-siswi.
Namun Dinas Pendidikan Payakumbuh dan Dinas Pendidikan Kabupaten
Limapuluh Kota beserta Kantor Kementerian Agama kedua daerah, tetap
melakukan pengawasan ekstra terhadap para pelajar SMA/SMK/MA yang
mengikuti UN mulai Senin (13/4) ini hingga Rabu (15/4) lusa.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Payakumbuh Hasan Basri dan Kepala
Dinas Pendidikan Limapuluh Kota Radimas, pelajar SMA/SMK/MA yang akan
mengikuti UN pada tahun ini berjumlah 6.526 orang (bukan 4.215
sebagaimana tertulis dalam pemberitaaan sebelumnya).
Dengan rincian, 3.560 orang merupakan pelajar Payakumbuh dan 2.966
orang pelajar di Limapuluh Kota. Di Payakumbuh, dari 3.560 pelajar yang
akan ikut UN, sebanyak 1.437 orang merupakan siswa-siswi SMA, 1.717
orang pelajar SMK, dan 406 pelajar MA.
”Mereka akan ujian di 18 sekolah,” kata Hasan di dampingi Kabid
SMP/SMA AH Agustion. Sedangkan di Limapuluh Kota dari 2.966 pelajar yang
akan ikut ujian, sebanyak 2.059 orang adalah pelajar SMA, 700 orang
pelajar SMK, dan 207 pelajar MA.
”Mereka berasal dari 19 sekolah,” kata Radimas di dampingi Kabid
Pendidikan Menengah Nasrul Arpi. Menyinggung soal pengawasan UN tahun
ini, Hasan Basri dan Radimas menyebut, Disdik Payakumbuh dan Disdik
Limapuluh Kota akan mengerahkan 802 tenaga pengawas.
Dengan rincian, Payakumbuh memakai 436 pengawas dan Limapuluh Kota
366 pengawas. Para pengawas merupakan guru yang diacak penempatannya.
Baik Hasan Basri maupun Radimas, sama-sama berharap para pelajar dan
pihak sekolah di Luak Limopuluah mengutamakan kejujuran, walau UN tak
lagi menjadi penentu kelulusan. Semua pihak juga diminta mengontrol dan
memotivasi pelajar.
Dikatakan Radimas dan Hasan, jauh hari sebelum UN, seluruh sekolah
dan jajaran Disdik sudah mengajak siswa untuk mempersiapkan diri
menghadapi UN ini.
Mudah-mudahan hasilnya lebih baik dari pelaksanaan UN tahun
sebelumnya, sehingga siswa yang lulus mampu bersaing memasuki perguruan
tinggi nasional di Indonesia.
Masih terkait dengan pelaksanaan UN, Kapolres Payakumbuh AKBP Yuliani
dan Kapolres Limapuluh Kota Tri Wahyudi menyebutkan bahwa kepolisian
resort kedua daerah akan melakukan pengamanan secara tertutup dan
terbuka terkait soal-soal UN yang disimpan di gudang Disdik maupun yang
sudah didistribusikan ke polsek-polsek.
”Kami di Polres Payakumbuh mengerahkan 72 personel di luar personel
Polsek-Polsek. Mereka dikoordinir Kabag Ops Kompol Yoserizal yang akan
mengamankan soal dan memastikan proses UN berjalan lancar,” kata AKBP
Yuliani.
Sedangkan Polres Limapuluh Kota mengerahka 25 personel, termasuk anggota Polsek.
Sumber: Koran Padek