Satuan Tugas Anti Narkoba yang dibentuk Kapolres Payakumbuh AKBP
Yuliani untuk menyukseskan Program Kerja 100 Hari Kapolri Jenderal
Badroidin Haiti, meringkus tiga pria yang diduga kuat sebagai pendengar
narkoba jenis sabu-sabu.
Mereka yang ditangkap itu masing-masing berinisial ES, 25 dan OWS,
warga Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota.
Kemudian, IH, 30, warga Nagari Barulak, Kecamatan Tanjuangbaru,
Kabupaten Tanahdatar.
“Ketiga pengedar sabu-sabu ini ditangkap Satugas Tugas Anti Narkoba,
sepanjang Senin (11/5) hingga Selasa (12/5) lalu,” kata Kapolres
Payakumbuh AKBP Yuliani didampingi Kasat Narkoba AKP Russirwan kepada
sejumlah wartawan, Kamis (14/5).
Dijelaskan AKBP Yuliani yang merupakan satu dari lima Kapolres Wanita
di Indonesia, penangkapan terhadap ketiga pengedar ini berawal dari
ditangkapnya tersangka ES, 25, oleh masyarakat di Lubuakaluang,
Pariaman, karena diduga melakukan kasus asusila.
ES yang sudah lama masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres
Payakumbuh karena terkait kasus narkoba, kemudian dijemput anggota
Satgas Anti Narkoba Polres Payakumbuh ke Polsek Lubukalung. Setelah
dijemput, ES yang memiliki tubuh penuh tato rupanya tak mau dipenjara
sendiri.
ES kemudian menyebut beberapa temannya yang terlibat bisnis narkoba
di Payakumbuh. Beberapa nama yang disebut ES itu ‘dipancing’ anggota
Satgas Anti Narkoba untuk melakukan transaksi di SPBU Ngalau Indah,
Selasa (12/5).
Dua orang di antaranya, yakni OWS dan IH, akhirnya benar-benar
datang ke SPBU Ngalau Indah untuk mengantarkan sabu-sabu kepada calon
konsumennya. Saat itulah anggota Satgas Anti Narkoba yang melakukan penyamaran, langsung menyergap mereka.
Penyergapan itu mendapat perhatian dari pegawai SPBU, masyarakat dan
pengemudi kendaraan yang hendak mengisi bensin atau solar. Setelah
disergap, OWS dan IH, kemudian diperiksa. Sayang, hanya ditemukan satu
paket sabu-sabu dari mereka.
Hingga saat ini, menurut AKBP Yuliani didampingi AKP Russirwan, kasus
penyalahgunaan narkoba yang melibatkan tiga tersangka, masih terus
dikembangkan. Tidak tertutup kemungkinan bakal ada tersangka tambahan.
“Kami masih melakukan pengembangan,” tukuk AKP Russirwan yang akrab dipanggil Ayah.
Sumber: koran padek