Nagari
Limbukan, Kecamatan Payakumbuh Selatan, saat ini sudah punya 111 ninik mamak
kepala kaum, menyusul dikukuhkannya 15 ninik mamak baru dalam acara baralek
batagak penghulu, di halaman Balai Adat Nagari Limbukan, Rabu (6/5). Alek
batagak penghulu itu dihadiri langsung Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno
Dt Rajo Bandaro Basa bersama Walikota Payakumbuh Riza Falepi Dt. Rajo Kaampek
Suku dan Ketua DPRD YB. Dt. Parmato Alam.
Kemudian juga hadir Ketua
LKAAM Payakumbuh diwakili J Dt Tan Mamad, Ketua-Ketua KAN dari 8 nagari di
Payakumbuh, Ketua TP-PKK Sumbar Ny Nepi Irwan Prayitno, Ketua TP-PKK Payakumbuh
Ny Henny Riza Falepi, Kapolresta AKBP Yuliani, SH, Dandim 0306/50 Kota Letkol
Inf Heri Sumitro SPd, sejumlah anggota DPRD Dapil Payakumbuh Timur, sejumlah
pimpinan SKPD, bundo kanduang serta ratusan anak nagari Limbukan.
Pengukuhan atau memandu
pembacaan sumpah ke-15 ninik mamak baru itu, dilakukan Dt. Mogek Basa nan
Hitam. Untuk selanjutnya Gubernur Irwan Prayitno bersama Walikota Riza Falepi
Dt. Kaampek Suku serta anggotaMuspida lainnya, secara bergantian menyisipkan
keris kepada ninik mamak baru tersebut.
Kelima belas penghulu yang
dikukuhkan tersebut terdiri dari 10 ninik mamak mangombang nan talipek, 4 ninik
mamak iduik bakarelaan, dan seorang ninik mamak guntiang sibabaju lalu
mambangun soko baru.
Nama-nama penghulu baru itu
masing-masing Amril Djailani Dt Paduko Saruanso, Deni Mardinus Dt Kakondo
Marajo, Ananda Putra Dt Mangkuto Bosa, Mira Heldi Dt Bijayo, Rahimi Dt Sati Nan
Putiah dan Agusmen Dt Bagindo Mudo, keenamnya dari pasukuan nan IX.
Kemudian, Hazmil Fikri Dt
Bosa Dirajo, Wazirman Dt Sinan Putiah, Noviardi Dt Simarajo Lelo Nan Panjang,
Riswenfil Dt Rangkayo Mulia, Nasrul Dt Paduko Sati, Syamsuardi Dt Parmato Nan
Balobiah, keenamnya dari pasukuan IV ninik. Berikutnya, M.Alif Dt Bagindo
Sinjato dari pasukuan Bendang Malayu, serta Lulhamdi Dt Mogek Bosa Nan Putiah
dan Permata Budi Dt.Mogek Bosa Nan Hitam dari pasukuan Bodi Caniago.
Gubernur Irwan Prayitno Dt
Rajo Bandaro Basa, Walikota Payakumbuh Riza Falepi Dt. Rajo Kaampek Suku,
mengajak seluruh ninik mamak di kota ini berperan aktif menggerakkan dan
memajukan pembangunan, mulai dari nagari sampai ke tingkat kota dan provinsi.
Menurut gubernur, bahwa adat itu ada dan melekat pada setiap individu yang
harus dijadikan budaya disetiap nagari.
Tugas dan fungsi ninik
mamak itu, kata gubernur, harus benar-benar diaplikasikan dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernagari. Jangan sampai ada di antara ninik mamak hanya
memakai gelar kepala kaum saja. Habis dilantik, tak menjalani amanah yang
disandangkan kepada dirinya. Karena itu, pemprov dan pemko siap memfasilitasi
ninik mamak, untuk kembali memfungsuikan peran ninik mamak itu di tengah anak
kemenakan dan di tengah nagari.
Karena menurut gubernur dan
walikota, jika semua ninik mamak telah menjalankan tugas dan fungsinya di
tengah masyarakat dan anak kemenakan, maka beban tugas pemerintah akan menjadi
ringan. Gubernur mencontohkan, jika terjadi sengketa tanah atau perseteruan
lainnya, tidak akan ssmpai ke pihak aparat penegak hukum, jika persoalan di
tingkat nagari dapat diselesaikan oleh ninik mamak bersangkutan.
Karena itu, semangat
persaudaraan, kekarabatan dan bernagari itu mari dipelihara dan ditingkatkan.
Peran lembaga adat, seperti KAN dan LKAAM, benar-benar difungsikan, agar
terpelihara sinergisitas antara pemerintah dengan ninik mamak, dalam membangun
nagari di Minangkabau ini, simpulnya.
Ketua
LKAAM Payakumbuh diwakili Dt Tan Mamad, dalam sambutannya, siap memfungsikan
seluruh unsur ninik mamak pemangku adat untuk meningkatkan perannya. Milakukan
inter-aksi dengan seluruh lembaga adat, ninik mamak serta bundo kanduang dan
unsur lainnya.